nusakini.com - Jakarta - Harga bahan pangan selama Ramadan dan Lebaran Idul Fitri kali ini relatif stabil. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal ini dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengamanan Idul Fitri 1439 H, di Markas Besar (Mabes) Polri Jakarta, Senin pagi (25/6/2018).

"Harga pangan pada Lebaran Idul Fitri dua tahun terakhir ini, adalah yang terbaik dalam kurun 10 tahun terakhir," tegas Menteri Amran.

Menteri Pertanian menjelaskan upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian RI, sehingga sampai pada pencapaian ini. Salah satunya dengan mengubah pola tanam, mengantisipasi kenaikan harga yang biasanya naik selama Ramadan dan Lebaran.

"Tiga bulan jelang Ramadan petani menambah kapasitas tanam. Hasilnya, ternyata bukan hanya menstabilkan harga selama Ramadan dan Lebaran. Seperti yang kita tahu bersama sekarang jagung kita bisa ekspor, bawang merah dulu impor sekarang ekspor ke 6 negara. Juga ayam potong sekarang kita ekspor ke negara Jepang. Ekspor bahan pangan juga secara keseluruhan naik sebesar 400% lebih," jelas Amran.

Selain itu stabilitas harga selama 2 tahun terakhir ini juga merupakan hasil dari kerjasama lintas sektor, penindakan yang dilakukan Satgas Pangan.

"Kita mem-blacklist perusahaan impor nakal. Yang hanya mencari untung sebesar besarnya, tanp mengindahkan aturan yang berlaku, merugikan petani dan masyarakat konsumen," sambung Amran.

Yang paling terkini, tepat usai upacara Peringatan Hari Krida Pertanian ke 46 Jumat (22/6/2018) lalu, Menteri Pertanian mengumumkan 5 perusahaan lagi yang masuk _blacklist_. Mereka diduga mengimpor bawang bombai mini yang harga beli dan bea masuknya murah, untuk kemudian dijual kembali sebagai bawang merah yang lebih mahal harga nya dan bea masuknya.

Menteri Amran meyakini, jika Kementerian Pertanian terus mendapat dukungan dari Kapolri, Panglima TNI dan Menkopolhukam, persoalan bahan pangan dapat kita tangani di periode kepemimpinan Jokowi JK.

Pemerintah Tak Ragu Tindak Mafia Pangan

Menanggapi hal ini, Menkopolhukam Jend. TNI (Purn) Wiranto menegaskan, Pemerintah tidak menindak para pelanggar hukum.

"Kita tidak akan ragu ragu menegakkan hukum bagi para pelanggar, yang hanya ingin untung sendiri merugikan masyarakat," kata Wiranto.

Menkopolhukam juga memberi penghargaan kepada semua pihak yang telah telibat dan sama-sama bekerja keras berusaha mewujudkan harapan masyarakat untuk melewati Ramadan dan merayakan Hari Lebaran Yakni dengan aman dan nyaman.

"Alhamdulillah, waktu tempuh arus mudik dan arus balik lebih baik dari tahun sebelumnya, angka kecelakaan juga turun 30%, harga pangan relatif stabil, angka kriminalitas dapat ditekan," jelas Wiranto dalam rapat yang digelar dengan melakukan video conference (konferensi jarak jauh) bersama seluruh pejabat terkait di seluruh wilayah di Indonesia.

Rapat dihadiri Kapolri selaku tuan rumah, Panglima TNI, Menteri Pertanian, Menteri PU PR, Menteri Perhubungan, Pejabat Bulog, Pejabat Pertamina, dan dipimpin oleh Menkopolhukam.(p/ma)